Selamat pagi, Sahabat...
Semoga di hari yang baru membawa semangat pemikiran positif yang baru bagi kita semua. Aamiin.
Pagi hari yang cerah, sehabis solat subuh saya yang sedikit "molor" dari waktunya. Saya memutuskan untuk sebentar saja membuka laptop ini, karena diri ingin menitipkan seberkas semangat untuk insan yang sayang dan disayanginya. Ketika sebenarnya kedua mata, raga, dan hati ini masih bermanja-manjaan dengan rasa lelah akan kantuk yang melanda layaknya banjir bandang. Saya juga memutar sebuah lagu yang berjudul Sayang - Shae. Menurut saya, lagu itu memiliki "nyawa" yang pas untuk dua insan yang sedang berbunga-bunga akan rasa sayang. Berkali-kali, saya putar, nikmati, alunan lagu yang indah itu.. namun, di suatu kalinya rasa yang berbeda datang. Saya membayangkan bila alunan lagu itu saya dapatkan dari sosok idaman.. Rasul Allah Shallalla-hhu 'Alaihi Wasallam. Lirik lagunya:
Sayang apa kabar dengan mu
Di sini ku merindukan kamu
Ku harap cinta mu takkan berubah
Karna di sini ku tetap untukmuSayang apa kabar dengan mu
Cobalah kamu telepon diriku
Ku rindu dengar suara indahmu
Karna dirimulah semangat hidupkuSayang dengarlah permintaan ku
Jangan ragu kan cintaku
Sayang percayalah apa kataku
Karna ku sayang kamuSayang dengarlah permintaanku
Jaga hatimu untukku
Sayang dengarlah bisikan hatiku
Karna ku sayang kamu
Saat membayangkan rasanya terasa begitu hangat..Subhaanal dzil-aalaai wan na'maai, berbeda rasanya ketika lagu itu dirasakan untuk insan lain. Saya juga membayangkan suatu hari diri mendapat E-mail istimewa, dari Muhammad SAW. isi E-mailnya seperti ini:
Shafiyya Hannaani, saya Muhammad Rasul Allah..
Saya kangen sama kamu, bolehkah saya satu jam saja datang kerumahmu?
Saya ingin bercerita bareng kamu. Saya ingin pergi menemanimu kemanapun kamu mau.
Dan tentu saja saya ingin bergaul dengan teman-temanmu.
Tapi Shafiyya, ada syaratnya, rumahmu sepi dan kamu gak boleh bilang siapa-siapa.
Juga pada Orangtuamu.
Assalamu'alaikum.
Lalu, saya berpikir "Bagaimana caranya Beliau bisa benar-benar menjadi sahabat saya satu jam saja?", "Apakah bisa dengan berdiam diri saja Beliau akan mengirimkan saya E-mail istimewa yang berjuta insan inginkan? (Tentu saja jawabannya tidak!)". Bila saya berdiam diri, saya tidak akan mendapatkan E-mail istimewa. Rasul Allah seperti rumah harta karun yang megah... Saya harus sangat berusaha mengetuk dan membuka pintunya untuk mendapatkan harta karun tersebut. Betapa beruntungnya saya bila E-mail istimewa itu benar-benar ada.
Apakah kamu juga mau merasakan ratusan kenikmatannya? Kalau kamu mau terimalah surat itu... Muhammad Rasul Allah akan datang kerumahmu, menjadi temanmu dalam satu jam saja. Maukah kamu menerima surat itu? Maukah kamu mempersiapkan diri menjadi sahabatnya? Jawabanmu pasti mau. Karena saya tidak akan percaya kalau kita begitu nyaman menjadi loser terus-menerus. Allaahhumma shalli 'alaa muhammadin, Allaahhumma shalli 'alaihhi wasalim. Rindu kami padamu Yaa Rasul.
Apakah kamu juga mau merasakan ratusan kenikmatannya? Kalau kamu mau terimalah surat itu... Muhammad Rasul Allah akan datang kerumahmu, menjadi temanmu dalam satu jam saja. Maukah kamu menerima surat itu? Maukah kamu mempersiapkan diri menjadi sahabatnya? Jawabanmu pasti mau. Karena saya tidak akan percaya kalau kita begitu nyaman menjadi loser terus-menerus. Allaahhumma shalli 'alaa muhammadin, Allaahhumma shalli 'alaihhi wasalim. Rindu kami padamu Yaa Rasul.
Salam Santun,
(Shafiyya Hannaani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar